Kompas,
naskah Januari 2008
1. Kapal dalam pelayarannya memuat pipa-pipa dan batang-batang
besi (STEEL CONSTRUCTIONS).
a. Kemungkinan apa yang dapat terjadi terhadap penunjukan kompas kapal?
Jawab :
Yang dapat terjadi pada penunjukan
kompas yaitu penunjukan kompas akan terganggu oleh muatan besi, baik
melintang atau membujur
b. Terangkan bagaimana anda mengantisipasinya
Jawab :
Untuk mengantisipasinya usahakan muatan
itu dimuat di palka/tempat yang paling jauh dari rumah pedoman
2. Sebutkan persamaan dan perbedaan antara:
a. RETENTIVE ERROR (R.E)
Jawab :
Perbedaan:
Retentive Error : terjadi pada waktu kapal sedang mengemudikan halauan yang tetap sama dan kemudian mengubah halauan ke kiri/kanan. atau,
RE adalah perobahan nilai deviasi yang
terjadi karena kapal berlayar dengan haluan tetap dalam waktu cukup
lama (lebih dari 12 jam) karena adanya induksi terhadap magnetisme
remanen
Persamaan:
persamaan dari RE dan GE
- sama2 merupakan kesalahan remanen
- kalau kapal berputar ke kanan/kiri (GE) menimbulkan deviasi ke kiri (-) , kanan (+).
- kalau kapal mengubah haluan ke
kanan/kiri (RE ) juga menimbulkan deviasi ke kiri (-) , kanan (+).
b. GAUSSING ERROR (G.E)
Jawab :
Perbedaan:
Gaussine Error : terjadi selama putaran itu berlangsung (swinging kapal) deviasi-deviasi ini timbul tapi sesuai putaran deviasi tersebut akan hilang. atau,
GE adalah perobahan nilai deviasi yang
terjadi karena kapal merobah haluan terjadi pusaran arus medan magnet
disekitar pedoman sehingga mempengaruhi magnetisme trasient di
sekitarnya.
Persamaan
persamaan dari RE dan GE
- sama2 merupakan kesalahan remanen
- kalau kapal berputar ke kanan/kiri (GE) menimbulkan deviasi ke kiri (-) , kanan (+).
- kalau kapal mengubah haluan ke kanan/kiri (RE ) juga menimbulkan deviasi ke kiri (-) , kanan (+).
3 ………………
a. Bagaimana sifat deviasi yang di timbulkan oleh batang besi lunak (-) C dari magnetisme yang transien ?
Jawab :
Siafat Deviasi yg di timbulkan oleh
batang besi lunak (-) C adalah semi sekuler.
b. Jelaskan dgn gambar satu kali putaran kapal (Swinging Ship), beserta bentuk kurva deviasi yg terkait !
Jawab :
Contoh kapal pembangunan Timur diputar
satu putaran.
4. Guna penentuan deviasi yang ditimbulkan oleh Azimuth matahari (☼) dianjurkan agar dikerjakan sesaan sesudah (☼) terbit atau sesaan sebelum (☼) terbenam.
a. Apa alasanya ?
Jawab :
karena posisi tinggi matahri sejati waktu terbit atau terbenam sama dengan nol maka kita dapati titik pusat matahari berada di cakrawala sejati dengan demikian azimuth matahari kesala hannya kecil
b. Berapa batas tinggi (☼) pada saat di baring ? ( penjelasan dgn gambar)
Jawab :
Batas tinggi pada saat di baring sewaktu terbit atau terbenam misalnya untuk tinggi mata lima mtr di per oleh:
Tu Θ = +Lsa + Ptlm –Po – ½ gt.
Tu Θ = + 36’ + 4’ – 0,1 – 24’
Tu Θ = 24/32 gt = ¾ gt
Gambar:
Gambar lain:
5. ……………….
a. Apa arti menimbal kompas (definisi) dan apa tujuan akhir dari penimbalan itu ?
Jawab :
Menimbal kompas adalah suatu kegiatan yg di lakukan untuk memperkecil pengaruh magnetisme dari besi besi kapal di seki tar kompas magnet.
Tujuan penimbalan kompas :
1.Membuat deviasi sekecil mungkin
2.Membuat perubahan deviasi pada perubahan perubahan haluan agar terjadi secara merata.
3.Sebanyak mungkin memperkuat gaya pengarah dan di samakan pada semua haluan.
b. Mengapa kita harus lebih dahulu memasang korektor besi lunak dari pada korektor besi magnet ?
Jawab :
Karna besi lunak magnetismenya magnetis
Transien atau sekilas cepat dating cepat hilang, jadi harus di kereksi
terlebih dahulu
Kompas, naskah November 2009
1. Pilihlah salah satu gaya magnetisme dan periksalah sifat deviasinya setelah kapal membuat linkaran putar (Swinging ship), serta membaring benda bumi untuk haluan 8 mata angin ! (lukis kurva deviasi yg terkait)
Jawab:
Deviasi oleh batang -c Sifat Deviasinya
semi serkular (Perubahan dari deviasi) +/- tiap ½ lingkaran (180 deg))
Gambar kurva deviasinya:
2. Jika telah di ketahui ke 8 deviasi dalam satu kali putaran kapal (swingging ship). bagaimana kita dapat menentukan nilai koefisien deviasinya ? ( Koef.A-B-C-D-E)
Jawab:
Koefisien Deviasi A : diperoleh dari rata-rata secara aljabar dari deviasi2 pada 4 surat induk
Koefisien deviasi B : dengan menjumlahkan deviasi pada haluan T dan kebalikan dev pada haluan B dan hasilnya di bagi dua.
Koefisien deviasi C : dengan menjumlahkan dev. Pada haluan U dan kebalikan dev. Pada haluan S dan hasilnya di bagi dua
Koefisien deviasi D : Dengan menjumlahkan dev. Pada haluan TL dan BD dan selanjutnya dev pada haluan M dan BL, serta selisih kedua bil tersebut di bagi empat.
Koefisien deviasi E : Dengan
menjumlahkan dev. Pada haluan U dan S dan selanjutnya dev. Pd haluan T
dan B, serta selisih kedua bil tsb di bagi empat.
perumusan yg terkait (tambahan tidak termasuk dalam jawaban soal di atas)
- Koef A° = (Su + Ss) + (ST+ SB)
4
- Koef B° = ST – SB
2
- Koef C° = Su – Ss
2
- Koef D° = (STL+SBD)–(SM +
- Koef E° = (Su+Ss) – (ST+SB)
4
A = ( d U + d S ) + (d T + d B )
4
B = (d T – d B )
2
C = (d U – d S)
2
D = (d TL + d BD) –(d M + D BL)
4
E = (d U + d S) – (d T + d B)
4
3. ……………..
a. Tuliskan rumus deviasi total dari Airy dan Archilbald Smith ?
Jawab : δ˚ = Aº + Bº sin Hp + Cº cos Hp+Dº sin 2Hp+Eº cos 2Hp (ada juga di no.5.a naskah Oktober 2006)
b. Jelaskan tentang sifat deviasi dari masing2 bagian rumusan tersebut dan apa artinya itu ?
Jawab :
Rumus deviasi total dari Airy dan Archibald Smith :
δ˚ = Aº + Bº sin Hp + Cº cos Hp+Dº sin 2Hp+Eº cos 2Hp
Aº = Sifatnya Tetap
Bº sin Hp+Cº cos Hp = Sifatnya Semi Sirkular
Dº sin 2Hp+Eº cos 2Hp= Sifatnya
Kwadrantal
b. Gaya magnetik manakah yg dilambangkan oleh Koef. A dan E ?
Jawab :
Gaya yang terjadi oleh sebab2 magnetis
hanya oleh besi lunak horizontal yang letaknya tidak simetris terhadap
bidang pertengahan kapal hampir selalu terjadi bersama2 (B dan D)
4. ………………
a. Sistim apakah yang di pakai untuk merubah edaran lingkaran (dari poros gasing) menjadi edaran elips di angkasa ?
Jawab :
Sistem kontrol element dari zat
cair,sehingga pada 3 gaya (Tilting, Drift,Presesi )pada arah vertical
dan horizontal akan terbentuk Resultante ketiga gaya yng membentuk
edaran lingkaran menjadi Edaran elips
b. Jawablah pertanyaan yg sama untuk merubah edaran elips menjadi menjadi edaran spiral ?
Jawab :
Sistem peredaran (Damping)sehingga pada gyroscope bekerja 4 gaya:
Tilting (Rotasi bumi) Vertical.
Drift (Rotasi bumi) Horisontal.
Presesi (Gaya berat )Horisontal.
Presesi sekunder (Sistem peredam)
vertical dan horizontal sehingga edaran ellips menjadi spiral.
5. ………………
a. Jelaskan secara singkat prinsip / teori yang dikembangkan dalam system kemudi kapal secara otomatis ( auto-pilot ) !
Jawab :
Prinsip/teori yang di kembangkan adalah:
Dengan memanfaatkan teori jembatan
Wheatstone (Wheatstones Bridges) pada rangkaiannya, dimana pada
dasarnya adalah ber Awal pada Hukum Kirchoff tentang arus listrik yang
datang dari Beberapa sumber dan melalui satu titik.
b. Mengapa pada laut berombak tidak diperkenankan menggunakan kemudi Otomatis
Jawab : (ada di no.5.b naskah Mei 2009)
6. Jelaskan dgn singkat tentang pengoperasian sistem kapal yang menggunakan tenaga hydroulic ?
Kompas, naskah Agustus 2009
a. Gambarkan pembagian magnetisme kapal
yg permanen menjadi 3 komponen ! Gaya – gaya manakah itu?
Jawab :
Tiga komponen magnetisme kapal yg permanen :
Komponen X bekerja gaya P yaitu gaya membujur Dari medan magnet kapal permanen.
Komponen Y bekerja gaya Q yaitu gaya medan melintang dari medan magnet kapal permanen.
Komponen V bekerja gaya R yaitu gaya pada kapal yg Tegak , R tidak berpengaruh terhadap deviasi.
(uraian tambahan)
gaya magnet kpl yg permanen = total (T) diuraikan menjadi 3 komponen
1. Gaya P + (membujur) = arah ke haluan/depan
2. Gaya Q + (melintang) = arah ke lambung kanan
3. Gaya R + (vertical) = arah ke bawah lunas
Gambar:
Keterangan gambar:
O = tempat pedoman
OA = arah & kekuatan medan magnetis permanen (sebagai kutub resultan)
OB = uraian horizontal dr OA
OE = uraian vertical dr OA, disebut : R
OC = uraian membujur ke depan dr OB ; ini disebut : P (kek.medan membujur dr medan magnetis kpl permanen)
OD = uraian melintang ke kanan dr OB ; disebut Q (kek.medan melintang dr medan magnetis kpl permanen)
P = uraian horizontal membujur dr magnetisme permanen.
Q = uraian horizontal melintang dr magnetisme permanen.
R = uraian vertical dr megnetisme permanen
b. Gambarkan pembagian letak semua batang besi lunak dalam magnetisme yang transien !
Jawab :
Gamabar
Keterangan. Gambar:
a, d, g = batang membujur
b, e, h = batang melintang
c, f, k = batang vertikalc. Sebutkan ketiga batang besi lunak ygvterpenting yg dapat menimbulkan deviasi
Jawab :
Parameter a
Parameter c
Parameter k
2. …………….
a. Bagaimana sifat deviasi yg di timbulkan oleh batang besi lunak (-) C dari magnetisme yg transien ?
Jawab : (ada di no.3.a naskah Januari 2008)
b. Penjelasan dgn gambar satu kali putaran kapal ( Swinging Ship), beserta bentuk kurva deviasi yang terkait !
Jawab : (ada di no.3.b naskah Januari 2008)
3. Guna penentuan deviasi oleh Azimuth matahari di anjurkan agar dikerjakan sesudah matahari terbit atau sesaat sebelum matahari terbenam.
a. Apakah alasannya ?
Jawab : (ada di no.4.a naskah Januari 2008)
b. Berapa batas tinggi matahari pada saat dibaring (penjelasan dgn gambar)
Jawab : (ada di no.4.b naskah Januari 2008)
4. ………………
a. Tuliskan rumus deviasi total dari Airy dan A. Smith !
Jawab : (ada di no.5.a naskah October 2006)
-
Menghitung kesalahan dalam derajat dengan Rumus: δ0 = -0,0637 V Cos H Sec Lint
-
Dengan semi Automatic Correktor yaitu pada pedoman induk gasing ( master induk Gyro Compas ) sperry koreksi haluan dan kecepatan dapat di lakukan dgn cara mengatur semi Automatic korektor device ( atur tombol kecepatan Kapal dan sesuaikan dengan lintang dimana kapal berada.
Koefisien A adalah koefisien Deviasi yg di sebabkan besi lunak mendatar : yaitu batang d dan bKesalahan peredaman atau kesalahan lintang.
Cara mengatasinya yaitu dengan memutar tombol semi Automatic korektor Sekrup ke dua dan di atur sesuai lintang Dimana kapal berada.Kesalahan balistik
Cara menghilangkan kesalahan balistik:
- Gyroscope di gantung pada horizontal axis.
- Gyroscope di balance sehinga semua berat menjadi simetrik. Jika terjadi Ayunan tidak akan timbul gaya sentripugal.
Kesalahan Ayunan ( olengan )
Cara mencegah kesalahan ayunan :
-
Sensitif elemen ( gasing dll ) harus di balance.
-
Pipa penghubung antara bejana air raksa di persempit.
-
Di atas bejana di lengkapi dengan pemberat.
-
Sisir yg berbentuk lengkung di pasang pada speider elemen ( Roll dan Fitch damper ).
Spider di gantungkan dengan slinder minyak
Kompas, naskah Mei 2009
a. Faktor2 apakah yang mempengaruhi sifat2 Gyro Scope ?Jawab:
Faktor- faktor yang mempengaruhi sifat2 GYRO SCOPE :
- Tilling ( rotasi bumi )
- Drift ( rotasi bumi )
- Presesi ( gaya berat )
- Presesi Sekunder ( Sistim peredam )
b. Bagaimana cara memanfaatkan Gyro Scope agar dpt dipergunakan sbg pedoman ( gyro compass ) ?
Jawab :
Cara memanfaatkan gyro scope agar dpt dipergunakan sebagai pedoman :
-
Dengan cara penggunaan susunan dimana gasing itu diberikan gerakan dua tingkat kebebasan, dengan kebebasan tingkat ketiga yang terbatas
-
Dengan sistim peredam untuk merubah ayunan poros garis hingga amplitudonya lambat laun akan berkurang dan akhirnya amplitudo nol Atau, Dengan cara mengkombinasikan antara sifat-sifat gyro-scope dengan sifat-sifat bumi, dimana dengan 2 tingkat kebebasan dan tingkat kebebasan ketiga terbatas.
b. Apakah Koefisien A itu?
Jawab : (ada di no.5.b naskah October 2006)
c. Apakah A berubah menurut lintang ? (buktikan)
Jawab : (ada di no.5.c naskah October 2006)
d. Oleh sebab mana A dapat menimbulkan deviasi ?
Jawab : (ada di no.5.d naskah October 2006)
5. ……………….
a. Bagaimana sifat deviasi pada kapal yg senget ?
Jawab :
Sifat deviasi pada kapal yg senget adalah semi sirkuler karna pada kapal senget terjadi gaya melintang akibat magnetisme transien di dalam batang K dan di dalam besi lunak horizontal melintang ev yaitu : e.v.s. dengan adanya batang K dan e v s maka sifat deviasinya semi sirkuler.
b. Penjelasan dgn gambar untuk ke-4 haluam surat induk ( Cardinal Points ). beserta bentuk kurva deviasi yg terkait !
Jawab :
- / Untuk haluan Utara deviasi + 1
-/ Untuk haluan Timur deviasi 0
-/ Untuk Haluan Selatan deviasi – 1
-/ Untuk Haluan Barat deviasi 0
Gambar:
Bentuk kurva deviasi yg terkait:
6. ……………….
a. Sebutkan berbagai kesalahan, yang dapat timbul pada kompas induk Sperry (4 jawaban) !Jawab :
1 kesalahan haluan dan kecepatan
2 kesalahan peredaman ( kesalahan lintang )
3 kesalahan balistik
4 kesalahan ayunan
b. Bagaimana kita dapat mengoreksi masing – masing kesalahan itu ?
Jawab :
Cara mengoreksi kesalahan itu ialah:
Kesalahan haluan dan kecepatan penyebabnya adalah
karena perbedaan Lintang, Haluan, Kecepatan kapal.
Cara mengatasinya yaitu dengan:
2. ………………..
a. Kesalahan2 apa saja yang mungkin terdapat pada Gyro Compass :
Jawab :
Kesalahan2 pada Gyro Compass :
-
Kesalahan Haluan dan laju
-
Kesalahan peredam ( lintang )
-
Kesalahan Balistik
-
Kesalahan ayunan
b. Jelaskan secara singkat masing2 kesalahan tersebut ( penyebab dan cara mengatasinya ) ?
Jawab :
1. Kesalahan Haluan dan jauh
Pedoman gasing dikapal mengikuti gerakan rotasi bumi dan gerakan maju dari kapal itu , gerakan resultannya tidak sejajar pada bidang rotasi bumi , tatapi membentuk sebuah sudut terhadapnya , artinya poros gasing itu akan mengambil kedudukan diluar bidang derajah sipenilik. Ternyata kesalahan itu tergantung dari lintang dimana kapal berada,Haluan kapal, Laju kapal. Koreksi terhadap kesalahan ini dengan memasang semi automatic korektor pada cincin garis layar pada jarak 180º dari garis layar
2. Kesalahan peredam ( Kesalahan lintang )
Besarnya kesalahan ini tergantung dari linttang sipenilik, kesalahan ini adalah tetap untuk semua haluan Koreksi pada kasalahan ini dengan menyetel cincin garis layar, dimana pada sisi kanan Semi Automatic korektor terdapat sekerup kedua , dengan jalan memutar pada tombol tersebut cincin garis layar dapat dipindahkan terhadap blok baja yang diberi merkah2 dengan garis2 bagi untuk 0º sampai 70º S
3. Kesalahan Balistik
Kesalahan ini tergantung dari haluan dan perubahan laju, karana adanya perubahan laju maka akan timbul kopel yang berakibat poros gasing bersenget terhadap bidang datar yaitu presesi horisontal Kesalahan Balistik : kesalah haluan dan laju Koreksi pada kesalahan ini sama dengan koreksi pada kesalahan dan laju yaitu dengan memasang alat semi automatic korektor
4. Kesalahan Ayunan
Apabila kapal mengoleng maka terjadilah suatu tekanan kemuka dan tekanan kebelakang yang menimbilkan sebuah kopel yang menyebabkan terjadilah senget pada poros gasing. Koreksi untuk mencegah kesalahan ini sensitive element ( gasing tersebut ) hrs di balansir ( berat2 kompensasi )Pipa2 penghubung bejana2 air raksa dipersempit
Diatas bejana tersebut dilengkapi dengan
pemberat Sisir yang berbentuk lengkung & pasang pada spider
element ( roll and pitch dampers ) Spider digantung dengan silinder2
minyak dengan torak2
3. ……………
-
Magnet Korektor membujur kapal (batang c) mengoreksi gaya P
Yaitu magnet membujur untuk menimbal uraian horizontal membujur dari magnetisme kapal yang permanen. Biasanya berupa batang lurus dgn penampang batang sepanjang 8" (inchi) dan diameter 3/8". ini harus berada tidak lebih dekat dari dua kali panjang nya sendiri dari terhadap susunan jarum pedoman (di hitung dari titik pusat ke titik pusat) dgn maksud utk menghasilkan medan magnetik yg mantap di tempat pedoman serta mengurangi induksi di dalam korektor besi lunak, ia harus di letakan sedemikian rupa sehingga porosnya mengarah membujur kapal dan horizontal: titik pusat harus terletak pada bidang vertical/melintang melalui titik pusat susunan jarum pedoman.
a. Jelaskan tentang kedudukan dan letak magnet2 penimbal / korektor, serta jaraknya terhadap letak kompas ( gambarkan secara teori ) ?
Jawab : (khusus no.3 penjabaran luas. silahkan rangkum jawaban yg singkat)
Kedudukan dan letak magnet-magnet penimbal/korektor :
Magnet Korektor melintang kapal (batang b) mengoreksi gaya Q
Ini adalah magnet yg serupa dan juga harus berada tidak lebih dekat dari 2x panjangnya sendiri terhadap susunan jarum pedoman.
ia harus di tempatkan sedemikian rupa sehingga porosnya mengarah melintang kapal dan horizontal: titik pusatnya harus terletak pada bidang vertical membujur kapal melalui titik pusat susunan jarum.
Perlu di catat bahwa ia sering kali
ditempatkan dibelakang korektor membujur ialah posisi yang
terjauh terhadap sesuatu korektor besi lunak yang diinduksikannya.
Kesimpulan : magnet korektor melintang untuk menimbal uraian horizontal
melintang dari magnetisme kapal permanen.
Magnet Korektor Vertical / magnet senget (heeling error corrector) (batang A) mengoreksi gaya R, kV, eV
Yaitu magnet tegak untuk menimbal uraian horizontal kebawa dari magnetisme kapal yang permanent. ini adalah magnet lurus yang serupa dgn penampang bundar panjang 9” dan diameter 3/8” serta harus berada tidak lebih dekat dari 2x panjang nya sendiri terhadap susunan jarum pedoman untuk alasan dan maksud yang sama. Timba –timba yang berfungsi sebagai sarung untuk magnet – magnet ini dapat menampung beberapa batang sampai sebanyak 7 batang, dan apabila diperlukan lebih dari satu batang, maka batang magnet tersebut harus diatur secara simetris di dalam timba ( lihat gambar tentang penyusunan batang dalam timba )
Kedudukan timba adalah vertical dibawa
titik pusat dari susunan jarum, yakni pada perpotongan bidang vertical
membujur dan melintang kapal melalui pedoman.
Bola – bola besi lunak / soft iron ( Korektor D ) mengoreksi pengaruh a, b, c dan d
Yaitu massa besi lunak berupa bola –
bola atau besi lunak berongga atau selinder yang di letakkan setinggi
pedoman disisi kanan kiri pedoman, pada ketinggian yang sama dengan
magnet batang pada pedoman, untuk menimbal bagian utama, dari simpangan
kwadrantal. ia mempunyai ukuran yang beragam diameter berkisar dari 2”
sampai 10”(diameter < 6” adalah padat dan diameter >6” adalah
berongga untuk mengurangi berat bola). Bola2 dibuat dari besi
lunak agar memperoleh derajat kerentangan yang tinggi (mudah terkena
induksi) yang sangat penting bagi korektor besi lunak, sehingga ia
segerah bereaksi terhadap setiap perubahan semu dalam arah dan atau
kekuatan medan yang menginduksi. Bola2 tersebut harus di tempatkan
sedemikian rupa sehingga titik-titik pusatnya terletak dalam bidang
horizontal yang sama serta melalui susunan jarum. Siku-siku (brackets)
yang menopang bola2 dipasang sesuai dgn persyaratan tersebut di atas.
Bola2 tersebut harus di tahan sama jarak pada dua sisi pedoman: harus
dipasang tidak lebih dekat dari 1 1/4 kali panjang jarum pedoman yang
terpasang didalam sususnan pedoman, dihitung dari titik pusat pedoman
sampai permukaan bola2 untuk menghasilkan kurva yg lebih beraturan
setelah penimbalan.
Batang Flinders (mengoreksi gaya cV)
Yaitu batang besi lunak yang di arahkan
tegak lurus geladak, dipertengahan kapal, untuk menimbal magnetisme
transien didalam besi lunak vertical, Korektor ini berupa batang
vertical, juga di buat dari besi lunak dan di tempatkan di dalam tabung
kuningan, biasanya ditempatkan disisi depan dari rumah pedoman.
Panjang batang seluruhnya (untuk rumah pedoman normal) adalah 24”
panjangnya terdiri dari 12” , 6” , 3” , 11/2 “ ,
dan dua buah sepanjang 3/4” , sehingga panjang totalnya 24” dgn
diameter 3”. Kombinasi – kombinasi beragam dapat di gunakan untuk
memberikan panjang – panjang yg berlainan, misalnya 33/4
“ , 41/2 “ , 51/4 “ , 63/4
“ , 71/2 “ , 81/4 “ , 93/4
“ dan sebagainya. Apabila ini telah dilakukan maka harus di ingat
bahwa bagian yg terpanjang harus ditaruh paling atas dgn sisa ruangan
di bawa batang diisi dgn potongan kayu tersedia dalam ukuran panjang yg
serupa untuk kepentingan tersebut. Pada umumnya untuk panjang batang
12” atau lebih, 1/12x panjang nya harus terletak menjulang di ats
bidang jarum-jarum pedoman, guna memperoleh koreksi e yg maksimum.
b. Kapan timbulnya kesalahan gaussin dan bagaimana kita dapat mencegahnya ?
Jawab :
Gaussin Error : terjadi/timbul selama putaran itu berlangsung (swinging kapal), deviasi-deviasi ini timbul tetapi sesuai putaran deviasi tersebut akan hilang.
Cara mencegahnya :
-
Kapal harus steady kurang lebih selama 2 menit pada halauan tertentu pada saat penimbalan.
-
Meletakkan kumparan kawat tembaga yang diakhiri dengan kekuatan listrik tertentu yang diletakkan di bagian luar rumah pedoman pada kedudukan lebih ke bawah dari
magnet batang pedoman (Degaussing Coils).
Gaussin Error adalah Kesalahan kompas (deviasi) yg terjadi pd kompas kpl, karena kpl berputar terlalu cepat. Cara menetralisirnya : saat pembacaan mawar compas , kpl di usahakan steady lebih duluTamabahan:
Gaussin Error adalah perubahan nilai deviasi yang terjadi karena kapal merubah haluan . hali ini terjadi karena pada saat kapal merubah haluan terjadi pusaran arus medan magnet disekitar pedoman sehingga mempengaruhi magnetisme transient disekitarnya.
Pengaruh ini dapat dinetralisir dengan jalan cara penimbalan ulang yaitu dengan batang Flinder bar dan bola – bola ( korektor D ).
4. ……….
a. Tergantung dari apakah kekuatan medan dari magnitisme remanent itu ?
Jawab :
Kekuatan medan magnit remanen tergantung dari
-
Jenis besi di kapal
-
Haluan yang dikemudikan
- Lintang magnetis
b. Pada perubahan haluan yang mana menimbulkan penyimpangan ( deviasi ) maksimum? Kpn ia menimbulkan deviasi ( + ) dan kapan deviasi ( – ) ?
Jawab :
Pada perubahan haluan yang berbeda 90º dengan haluan semula akan menimbulkan deviasi maksimum
Jika kapal berubah haluan kekanan maka
deviasi ( – ) kekiri dan kapal berubah haluan kekiri maka deviasi
kekanan ( + )
5. …………
a. Terangkan cara merubah dari pengemudian tangan ke auto ?
jawab :
-
Kemudikan kapal sesuai haluan yang dikehendaki
-
Letakkan rudder angle pada posisi nol ( mid ship )
-
Swith on auto pilot dari manual ke auto
b. Jelaskan mengapa pada cuaca buruk saat kapal berlayar, kemudi tidak boleh menggunakan sistim pengemudian otomatis
Jawab :
Karena : akan merusak sistim auto pilot dari kemudi itu sendiri disebabkan tekanan ombak yang besar sehingga kapal akan merewang kekanan dan kekiri melebihi batas set up heading yang sudah ditentukan
Karena : pada rangkaian system
auto pilot rangkaiannya sangat peka terhadap temperatur (kemampuan
/ketahanan)dan menggunakan potensiometer ,artinya bola bekerja secara
simultan gesekan yang terjadi akan menimbulkan panas dan memudahkan aus
dari komponen tersebut. Disamping hal tersebut diatas pengemudian
secara otomatis Gerakannya sangat lamban untuk kembali ke kedudukannya
Semula bila ada pengaruh gaya – gaya dari luar, bilamana pengaruh Dari
luar sangat besar secara beruntun akan sangat membahayakan
Kondisi/stabilitas kapal
Kompas dan Sistim Kemudi
1. Pada waktu survey di dalam dock perlu dirikan
“RUDDER STOCK CLEANING”
a. Terangkan dgn gambar bagaimana cara mengukurnya !
Jawab : belon boss
b. Jelaskan pengaruhnya “CLEARANCES” ini dgn bekerjanya kemudi kapal !
Jawab : belon boss
2. …………….
a. Mengapa magnetisme remanen itu tidak dapat ditimbal ? (2jawaban)!
Jawab :
- Magnetisme Remanen tidak dapat ditimbal? karena magnetisme ini tidak diketahui kapan datangnya dan berapa besarnya.
- Karena magnetisme remanen mempunyai sifat sementara yaitu lambat datang, lambat hilang.
Jawaban lain ( ada hubungan dgn jawaban soal diatas)
-
Kutub magnetisme remanen yang terjadi pada halauan timur dan barat terletak lebih dekat pada pedoman, sehingga ia menimbulkan deviasi yang terbesar.
-
Pendahuluan, dalam mana magnetisme remanen timbul dan halauan yang berada 180 derajat dengannya tidak menyebabkan deviasi.
-
Pada halauan yang berada 90 derajat semula halauan akan menimbulkan penyimpangan maksimum.
-
Jika kapal merubah halauan ke kanan, maka pada halauan baru akan timbul deviasi ke kiri dan sebaliknya.
b. Apakah konsekwensinya ( akibat logis ) dari gejala demikian ?
Jawab:
Magnetisme Remanen ini tidak dapat ditimbal karena magnetisme ini tidak diketahui kapan datangnya dan berapa besarnya.
Konsekwensinya yaitu kita harus mengecek nilai deviasi setiap waktu terutama apabila kapal berlayar dengan haluan yang tetap dalam waktu yang lama. Magnetisme remanen paling kuat timbul apabila haluan kapal U/S.
-
dibagian haluan——– kutub utara
-
dibagian buritan ——- kutub selatan
3. ……………
a. Haluan pembangunan (kapal) di galangan, makah yang terbaik bagi kapal sehubungan dgn nilai deviasi yg timbul karenanya ! Jelaskan secukupnya !
Jawab :
Yaitu haluan pembangunan Utara selatan
I.Haluan pembangunan utara :
II.Haluan pembangunan selatan :
-
dibagian buritan ——— kutub utara
-
dibagian haluan———- kutub selatan
Alasannya adalah pada kapal yang dibangun utara selatan akan dipengaruhi oleh medan magnet bumi sehingga magnetisme permanen pada badan kapal akan sama dengan medan magnetisme bumiawi yang homogen (searah) sehingga badan kapal yang mengarah ke utara akan memperoleh polarisasi utara/merah, sedangkan badan kapal yang mengarah keselatan akan memperoleh polarisasi selatan/biru.
b. Bagaimana dan kapan kapal memperoleh :
- Medan magnet dan PERMANEN (tetap)
- Medan magnet yg REMANEN (sementara)
Jawab :
Kapal akan memperoleh madan magnet yang permanen (Permanen magnet) waktu kapal sedeng dibangun digalangan dan berbagai pengerjaannya, oleh getaran2 yang terus menerus maka besi yang keras itu akan menjadi magnetis yang mantap
– bagian yang mengarah ke Um akan memperoleh polaritas Utara (merah)
– bagian yang mengarah ke Sm akan memperoleh polaritas selatan(biru)
Kapal akan memperoleh madan magnet yang remanen (retained magnetion) apabila kapal dalam pelayaran atau didalam pelabuhan mengarah pada satu haluan yang sama dan tetap dan akan hilang apabila kapal mengarah lagi ke haluan yang lain.
4. ………………
a. Sistem apakah yang di pakai untuk merubah edaran lingkaran (dari poros gasing) menjadi edaran elips di angkasa ?
Jawab :
yang dipakai untuk merubah edaran
lingkaran (dari poros gasing) dari edaran yang berbentuk lingkaran
menjadi edaran yang berbentuk elips diangkasa adalah menggunakan
kontrol element pada sebuah gyroscope sehingga getaran dari edaran yang
berbentuk lingkaran menjadi edaran yang berbentuk elips diangkasa
b. Jawaban pertanyaan yg sama untuk merubah edaran elips menjadi menjadi edaran spiral ?
Jawab :
Yang dipakai untuk merubah edaran elips menjadi spral yaitu dipakai sistim peredaman dimana sperry dengan peredaman vertikal menggunakan 2 buah container yang tergantung tidak tepat pada poros vertikal rotor akan tetapi ditempatkan 1/40 R kearah timur untuk membangkitkan K2 atau peredaman yang menyebabkan presesi ke dua
5. ………………
a. Jelaskan tentang persamaan antara Relative Error (RE) dan Gaussing Error (GE) !
Jawab : (ada di no.2.a.b naskah Januari 2008)
b. Jelaskan tentang perbedaan antara RE dan GE
Jawab : (ada di no.2.a.b naskah Januari 2008)
a. Tuliskan rumus deviasi umum dari Airy & A. Smith.
Jawab (ada di no.5.a naskah October 2006)
b. Bagaimana sifat dari masing-masing komponen disini.
Jawab:
sifat deviasi dari masing masing komponen disini
A sifatnya tetap
B sin Hp + C cos Hp sifatnya semi sirkular
D sin 2Hp + E cos 2 Hp sifatnya
kuadrantal
-
nilai A tidak terkait dengan Z’ dan tidak tergantung lintang, nilai A merupakan nilai kesalahan tetap yang sering disebut sebagai kesalahan kolimasi
-
A ditimbulkan oleh magnetisme transient didalam besi lunak horizontal yang non simetris maka untuk pedoman yang diletakkan dipertengahan kapal biasanya kecil
-
nilai A sangat besar akibat kesalahan instrument (non magnetis) adalah jika garis U/S mawar pedoman tidak sejajar dengan arah jarum jam
-
nilai A disebabkan oleh kesalahan kolimasi pada mawar pedoman rumus = A = d – b
2x
c. Sebutkan berbagai sebab non-magnet dari timbulnya koefisien A.
Jawab:
2. ……………
a. Apaka maksud dan tujuan menimbal pedoman.
Jawab (ada di no.2.a naskah Mar 2009)
b. Berdasarkan azas manakah kita laksanakan penimbalan pedoman
Jawab (ada di no.2.a naskah Mar 2009)
c. Sebutkan semua alat penimbal yg di gunakan
Jawab (ada di no.2.a naskah Mar 2009)
d. Jelaskan ungkapan “kapal siap laut secara magnetik”
Jawab (ada di no.2.a naskah Mar 2009)
3. ……………
a. Sebutkan faktor – faktor yg mempengaruhi sifat-sifat dari Gyro –scope.
Jawab : (ada di no.1.a naskah Mei 2009)
b. Bagaimana cara memanfaatkan Gyro – scope agar dapat dipergunakan sebagai Gyro – Compass.
Jawab : (ada di no.1.b naskah Mei 2009)
4. ……………
a. Apakah yg dimaksud dgn “Parameter”
Jawab:
yang dimaksud dengan “Parameter” adalah
perbanding antara kekuatan medan magnet yang diinduksi oleh medan
magnet bumi dan kekuatan medan magnet bumi yang menginduksi parameter
(P,Q,dan R) dalam arah membujur,melintang dan vertikal
b. Tunjukan dalam gambar di kapal, gambar parameter (-a) ; (-e) , (-k)
Jawab: belon fix boss
Gambar
1. batang besi lunak b bersifat kwadrantal.
2. batang besi lunak d bersifat kwadrantal.
1. batang besi lunak c bersifat semi sirkuler
2. batang besi lunak f bersifat semi sirkuler.
3. batang besi lunak a bersifat kwadrantal.
4. batang besi lunak e bersifat
kwadrantal
c. Tunjukan dalam gambar di kapal, batang parameter (+b) ; (+d) , (+g)
Jawab: belon boss
-
Bola-bola besi lunak (D)
-
Batang flinder (C)
-
Magnet senget ((R)
-
Magnet membujur (P)
-
Magnet melintang (Q)Alasannya
-
Penempatan bola2 besi lunak ¼ x panjang jarum pedoman yaitu untuk membantu menghasilkan kurva yang lebih beraturan setelah penimbalan
- Penempatan magnet membujur,melintang dan magnet senget untuk menghasilkan medan magnet yang mantap ditempat pedoman sehingga mengurangi induksi didalam korektor besi lunak.
5. …………..
a. Jelaskan dgn singkat prosedur / urutan yg benar dari penempatan jenis korektor penimbal dan apa alasannya.
Jawab :
Prosedur/urutan yang benar dari penempatan jenis korektor penimbal adalah:
b. Sebutkan 5 (lima) factor yg perlu di perhatikan dan menjadi pertimbangan pada waktu menimbal kapal niaga, agar diperoleh hasil yg efektif dan efisien dalam penimbalan.
Jawab :
Lima faktor yang perlu diperhatikan dan menjadi pertimbangan pada waktu menimbal pedoman dikapal niaga,agar diperoleh hasil yang efektif dan efisien dalam penimbalan adalah:
Type kapal
Daya olah gerak
Kondisi cuaca
Kapal yang baru (metode analisa)
a. Tuliskan rumus deviasi umum dari Airy & A. Smith.
Jawab (ada di no.5.a naskah October 2006)
Bagaimana sifat deviasi dari masing-masing bagian rumusan tersebut.?
Jawab: (ada di no.1.b kompas naskah bebas II)
b. Sebutkan berbagai sebab non-magnet dari timbulnya koefisien A.
Jawab: (ada di no.1.c kompas naskah bebas II)
2. ……………
a. Apakah simpangan senget itu ? Tuliskan rumusnya !
Jawab :
Simpangan senget adalah perubahan Deviasi yang disebabkan oleh senget kapal (Ss – St)
Rumusnya :
Ss – St = (-) J . S . Cos Z1 |
Ss = Deviasi Pada kapal senget
St = Deviasi pada kapal tegak
J = Koefisien senget
b. Apakah koefisien senget itu ? Tuliskan rumusnya ! Gaya – gaya magnetic manakah yg bekerja disini ?
Jawab :
koefisien senget adalah simpangan senget pada haluan U/S untuk senget 1˚
Gaya-gaya magnetic yang bekerja :
- Gaya melintang akibat gaya R yaitu : R.S
- Gaya melintang akibat magnetisme transient di dalam batang K yaitu : K.V.S
- Gaya melintang akibat magnetisme transient di dalam besi lunak horisontal melintang e.V yaitu : e.V.S
Jadi di dalam jarum pedoman bekerja suatu gaya melintang akibat dari gaya vertikal di kapal yang senget sebesar :
RS + KVS + –eVS
c. Bagaimana sifat deviasi yg ditimbulkannya ?
Jawab :
sifat deviasi yang ditimbulkannya adalah
Pada halauan utara (Cos Z1 = Cos 0o = +1) pada
senget ke kanan (S = positif) dan nilai (+) dari J akan menghasilkan
deviasi/simpangan senget ke barat (-)
3. Meskipun kompas magnet sudah di timbal dgn baik, namun nilai deviasi harus selalu di periksa kembali selama kita berlayar. Apa alasannya?
Jawab : (ada di no.5 naskah April 2008)
4. Bagaimana kita menimbal koefisien C ? Secara teknis operasional?
(Jelaskan secukupnya dgn gambar)
Jawab : (ada di no.3.b naskah April 2008)
5. …………..
a. Sistim apakah yang di pakai untuk merubah edaran lingkaran (dari poros gasing) menjadi edaran elips di angkasa ?
Jawab : (ada di no.4.a naskah November 2009)
b. Jawablah pertanyaan yg sama untuk merubah edaran elips menjadi menjadi edaran spiral ?
Jawab : (ada di no.4.b naskah November 2009)
-
Membuat deviasi sekecil mungkin
-
Perubahan deviasi pada perubahan perubahan haluan agar terjadi secara berangsur-angsur
-
Sebanyak mungkin memperkuat gaya pengarah dan disamakan pada semua haluan
(Jawaban ini ada juga di no.2.a naskah April 2008)
6. …………
a. Jelaskan secara singkat prinsip / teori yang dikembangkan dalam system kemudi kapal secara otomatis ( auto-pilot ) !
Jawab : (ada di no.5.a naskah November 2009)
b. Mengapa pada laut berombak tidak diperkenankan menggunakan kemudi Otomatis ?
Jawab : (ada di no.5.b naskah Mei 2009)
b. Sebagai tujuan antara apa yg kita kerjakan, secara teknis operasional ?
Apakah artinya ini?
Jawab :
Maksud dengan penimbalan kompas, secara teknis operasional adalah kapal siap layar secara magnetis, yang diupayakan disini adalah:
- derrick boom down
- life boat swing in
2. …………….
a. Jelaskan tentang kedudukan dan letak magnet2 penimbal / korektor, serta jaraknya terhadap letak kompas ( gambarkan secara teori ) ?
Jawab : (ada di no.3.a naskah Mei 2009)
b. Kapan timbulnya kesalahan Gaussin dan bagaimana kita dapat mencegahnya ?
Jawab : (ada di no.3.b naskah Mei 2009)
3. …………….
a. Tergantung dari apakah kekuatan medan dari magnitisme remanent itu ?
Jawab : (ada di no.4.a naskah Mei 2009)
b. Pada perubahan haluan yang mana menimbulkan penyimpangan ( deviasi ) maksimum? Kpn ia menimbulkan deviasi ( + ) dan kapan deviasi ( – ) ?
Jawab : (ada di no.4.b naskah Mei 2009)
4. ………………
a. Bagaimana kita menimbal koefisien D, secara teknis operasional ? (tanpa pembuktian)
Penjelasan dgn gambar yg terkait!
Jawab : Belon ada gambar boss
1. Hp = 45˚ (sementara)
2. Bm rambu = 060˚
Bp rambu = 054˚
Dev = + 6˚
3. Hm = 045 (TL magn)
= + 6 -
Hp = 039˚
Jadi haluan kapal diputar 6˚ ke kiri hingga menunjukkan 039˚, artinya Hm = 045˚ (TL magn)
5. ………………
a. Sebuah Gyroscope (bebas), dilintang 25° Utara, dengan poros gasing nya menunjukan horizontal kearah U/S.
Jawab :
b. Kearah manakah porosnya menunjuk, setelah 12 jam kemudian?
(Penjelasan dgn lukisan bola langit)
Jawab :
Ujung poros gasing akan berhenti menunjuk keliling suatu titik diangkasa
gaya rotasi bumi & gaya berat sehubungan dgn daya berat dan daya berat puncak
6. ………………
a. Apakah usaha Sperry guna merubah edaran (poros gasing) yg berbentuk elips, sehingga menjadi edaran spiral?
Jawab :
Menggunakan mercury balliatic sebagai control element pada poros gasing, sehingga effect menimbulkan presisi pertama (K1) dan presisi kedua (K2) yang menimbulkan peredaman dengan faktor peredaman = 66 2/3 % untuk ½ ayunan (oseilasi).Jawaban model-II
Jawab :
Sistem yang digunakan untuk merubah edaran lingkaran menjadi edaran elips diangkasa yaitu dengan menggunakan sistem control element, contohnya sperry yang menggunakan mercury balliatic sebagai control element pada poros gasingnya, sehingga effect menimbulkan presisi pertama (K1) dan presisi kedua (K2) yang menimbulkan peredaman dengan faktor peredaman = 66 2/3 % untuk ½ ayunan (oseilasi).
Gambar :
Jawaban model-III
Untuk merubah edaran elips menjadi edaran spiral, maka sistem yang digunakan adalah control element dan hasil dari oseilasi control element kemudian diredamkan dengan faktor peredaman 66 2/3 % sehingga edaran elips menjadi edaran spiral ?
Jawab :Gambar :
A – C = ½ oseilasi, misalnya A = 30o
maka setelah ½ oseilasi akan menjadi 10o dan seterusnya 3
1/3 sampai 0o, karena faktor peredaman 66 2/3 % (damping) à
spiral
Tidak ada komentar:
Posting Komentar